Senin, 01 Maret 2010

Manajemen Strategi

ANALISIS YANG BERSIFAT STRATEJIK
DAN PEMILIHAN ALTERNATIF

Perumus strategi akan berusaha sedemikian rupa sehingga alternatif terpilih merupakan alternatif terbaik, dalam arti lebih menjamin peningkatan kemampuan perusahaan untuk melakukan empat hal, yaitu :
1. Perolehan keuntungan
2. Pemantapan keberadaan perusahaan
3. Ketangguhan menghadapi persaingan
4. Mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan yang didambakan dimasa depan.

Analisis Stratejik pada Tingkat Korporasi
Strategi pada tingkat korporasi beperan untuk menyediakan dan mengalokasikan dana dan daya yang dimiliki oleh perusahaan. Berbagai kegiatan bisnis yang diselenggarakan berperan ganda, yaitu sebagai penghasil dana dan daya di satu pihak dan pengguna dana dan daya di lain pihak.

Matriks Pertumbuhan dan Pangsa Pasar
Matriks pertumbuhan dan pangsa pasar paling banyak digunakan karena terbukti ampuh sebagai instrumen analisis stratejik pada tingkat korporasi untuk menunjukkan satuan bisnis yang paling mungkin berperan sebagai penghasil dana dan daya bagi perusahaan sekaligus memberikan indikasi tentang satuan bisnis mana yang dapat menggunakan dana dan daya tersebut secara optimum.
Pada matriks ini biasanya tergambar empat situasi yang disebut “sel” yaitu :
1. Pertumbuhan tinggi/posisi kompetitif tinggi
2. Pertumbuhan rendah/posisi kompetitif tinggi
3. Pertumbuhan rendah/posisi kompetitif rendah
4. Pertumbuhan tinggi/posisi kompetitif rendah

Pendekatan Lain Dalam Analisis Stratejik
Salah satu instrumen yang tersedia selain matriks ialah penggunaan “kisi-kisi” perencanaan. Dalam praktek, penggunaan “kisi-kisi” perencanaan seperti diterapkan oleh General Electric, terlihat pada penilaian setiap satuan bisnis berdasarkan serangkaian faktor-faktor stratejik yang dikelompokkan pada dua golongan besar yaitu : faktor kekuatan satuan bisnis dan daya tarik sektor industri tertentu.

“Kisi-kisi” Daya Tarik Industri
Daya Tarik Industri Bobot Peringkat Nilai
Pangsa Pasar
Produksi
Kemampuan
Efisiensi
Lokasi
Teknologi
Pemasaran
Organisasi
Promosi .........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
......................... .........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
......................... .........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................
.........................


Pemilihan Strategi Dasar Pada Tingkat Satuan Bisnis
Pada umumnya terdapat tiga jenis pendekatan sebagai instrumen untuk menilai berbagai faktor yang layak diperhitungkan yakni : analisis “SWOT”, pendekatan matriks dan penyusunan model kelompok strategi dasar.

Analisis “SWOT”
Keampuhan analisis “SWOT” dalam melakukan analisis stratejik terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.


Diagram Analisi SWOT











Matriks Seleksi Strategi Dasar
Penggunaan matriks merupakan suatu teknik yang handal dalam memilih strategi induk. Ide utama yang melatarbelakangi penggunaan matriks ialah bahwa terdapat dua variabel yang mutlak mendapat perhatian dalam melakukan analisis yang bersifat stratejik, yaitu :
1. maksud utama penentuan strategi dasar
2. pemilihan penekanan perhatian pada faktor eksternal dan internal yang mengarah pada orientasi pertumbuhan atau kemampuan memperoleh keuntungan.
Matriks Seleksi Strategi Dasar








Model Kelompok Strategi Dasar
Yang dimaksud dengan model kelompok strategi dasar ialah suatu pendekatan yang secara simultan melakukan analisis mengenai tingkat pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif suatu perusahaan, atau satuan bisnis dalam pasar tertentu.
Ada empat jenis posisi yang akan ditemukan apabila melakukan analisis simultan tersebut yang pada gilirannya akan memberikan “arahan” kepada perumus strategi perusahaan untuk memilih strategi yang paling tepat. Keempat posisi itu adalah :
a. posisi bersaing yang kuat dalam kondisi pasar yang bertumbuh dengan cepat
b. posisi bersaing yang lemah dalam kondisi pasar yang bertumbuh dengan pesat
c. posisi bersaing yang lemah dalam kondisi pasar yang bertumbuh dengan lambat
d. posisi bersaing yang kuat dalam kondisi pasar yang bertumbuh dengan lambat


Model Kelompok Strategi Induk














Faktor-Faktor Perilaku Yang Mempengaruhi Pilihan Stratejik
a. Peranan strategi yang diterapkan di masa lalu
b. Tingkat ketergantungan eksternal perusahaan
c. Sikap manajemen terhadap pengmbilan risiko
d. Percaturan kekuatan dalam organisasi
e. Peranan manajer puncak
f. Pentingnya ketepatan waktu, dan
g. Reaksi pesaing yang harus diperhitungkan






















OPERASIONALISASI STRATEGI

Perumusan Sasaran Tahunan
Strategi jangka panjang sangat berperan penting sebagai “rambu-rambu” bagi perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan mencapai berbagai sasaran operasional tahunan sangat penting ditinjau dari tiga kepentingan yaitu :
a. lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh, dalam arti mencakup seluruh perusahaan dan satuan-satuan bisnis yang terdapat di dalamnya
b. meletakkan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau kinerja organisasi, dan
c. sebagai alat pemicu bagi manajemen puncak agar mereka sadar tentang kemungkinan timbulnya permasalahan karena adanya bidang-bidang tertentu yang tidak membuahkan hasil pada tingkat yang diharapkan.

Ciri-Ciri Berbagai Sasaran Operasional Tahunan
Sasaran operasional tahunan ialah pernyataan tentang hal-hal yang diharapkan dicapai oleh bagian-bagian satuan bisnis sebagai sumbangsihnya kepada pencapaian strategi dasar yang telah ditetapkan.
Dalam menentukan berbagai sasaran tahunan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian yakni :
a. ciri-ciri sasaran tahunan terutama disoroti dari dua hal, yakni : keterkaitan dengan berbagai sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan yang terintegrasi dan terkoordinasikan
b. konsistensi dalam sasaran tahunan yang tercermin adanya tolak ukur dan skala prioritas yang jelas serta dinyatakan secara tajam
c. berbagai manfaat yang dapat dipetik karena adanya sasaran tahunan.



Konsistensi dalam Sasaran Tahunan
Sasaran tahunan dari berbagai unit kerja, satuan bisnis dan bidang fungsional dapat dikatakan konsisten satu sama lain apabila dalam masing-masing sasaran dinyatakan dengan jelas apa yang ingin dicapai, waktu pencapaiannya dan bagaimana cara mengukur hasil yang dicapai itu. Dalam penyatuan persepsi dikalangan manajer yang mengoperasionalkan strategi organisasi dan dengan demikian mengurangi kesalahpahaman diantara berbagai pihak yang terlibat.

Berbagai Manfaat dari Adanya Sasaran Tahunan
1. Terciptanya kejelasan tujuan yang berperan sebagai “bintang penuntun” bagi semua pihak dalam menunaikan kewajiban masing-masing, terlepas dari kompleksitas organisasi, besarnya, teknologi yang diterapkan, produk yang dihasilkan dan pasaran yang dimasuki.
2. Telah dimaklumi bahwa sasaran tahunan yang tepat akan mampu menjembatani keinginan yang telah dinyatakan dalam strategi dan kenyataan di lapangan.
3. Pengendalian pelaksanaan strategi dasar merupakan manfaat lain yang dapat dipetik dengan adanya sasaran tahunan.
4. Telah dimaklumi bahwa para anggota organisasi, baik yang menduduki berbagai posisi manajerial dan profesional maupun mereka yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat teknis dan operasional, akan termotivasi untuk menampilkan kinerja yang memuaskan apabila mereka yakin bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi, tujuan mereka pribadipun akan turut tercapai.

Pentingnya Strategi Bidang Fungsional
Suatu strategi bidang fungsional merupakan jangka pendek dari suatu bidang fungsional yang memainkan peranan kunci dalam keberhasilan suatu perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasaran jangka panjang, mengemban misi dan mencapai sasaran tahunan organisasi yang bersangkutan.
Perbedaan Antara Strategi Bisnis dan Strategi Fungsional
1. Kurun waktu yang cukup. Karena strategi suatu bidang fungsional merupakan cara yang diterapkan untuk implementasi kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran tahunan, jelas bahwa kurun waktu yang dicakup paling lama sama dengan kurun waktu cakupan pencapaian sasaran tahunan yaitu satu tahun dan bahkan lebih pendek dari itu.
2. Karena sifatnya, strategi fungsional biasanya lebih spesifik dibandingkan dengan suatu strategi dasar.
3. Partisipasi dalam pengembangan berbagai strategi fungsional.

Strategi di Bidang Pemasaran
Teori pemasaran selalu menekankan bahwa dalam kegiatan pemasaran harus jelas siapa yang menjual apa, di mana, bilamana, bagaimana dan dalam jumlah apa dan kepada siapa. Empat komponen pokok yang harus terjawab dengan jelas yaitu :
1. Komponen Produk (Product), dalam arti barang dan jasa.
2. Faktor Harga (Price)
3. Faktor Jalur Pemasaran (Place)
4. Kegiatan Promosi (Promotion)
Keempat komponen tersebut sering juga disebut marketing mix (bauran pemasaran).

Strategi di Bidang Penelitian dan Pengembangan
Agar berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan membuahkan hasil yang mendukung implementasi strategi induk suatu perusahaan, empat hal perlu dipertimbangkan dengan matang dalam merumuskan strategi di bidang tersebut.
1. Apakah perusahaan akan terlibat dalam kegiatan penelitian murni ataukah berkaitan langsung dengan suatu produk tertentu
2. Faktor waktu, kiranya sangat mudah untuk memahami bahwa apabila strategi penelitian dan pengembangan menuntut kegiatan yang bersifat inovatif, kurun waktu yang dicakup pada umumnya lebih panjang karena sesuatu ide atau bahkan cita-cita sangat mungkin memerlukan waktu yang sangat panjang untuk mewujudkannya supaya mempunyai nilai aplikatif bagi perusahaan yang bersangkutan.
3. Faktor organisasional. Kegiatan penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan penunjang. Artinya, peranannya terletak pada kontribusi yang dapat diberikannya kepada perusahaan atau berbagai satuan bisnis di dalamnya dalam rangka penyelenggaraan keseluruhan kegiatan pokok perusahaan.
4. Sosok penelitian dan pengembangan. Dengan mempertimbangkan sifat hasil penelitian yang diharapkan terwujud, penelitian dan pengembangan dapat menampilkan dua jenis sosok, yaitu yang ofensif, dalam arti memelopori dan memimpin inovasi dalam insdustri dalam mana perusahaan bergerak atau yang defensif dalam arti upaya yang diarahkan pada peningkatan kemampuan perusahaan atau berbagai satuan bisnis didalamnya untuk cepat tanggap terhadap perkembangan yang terjadi terutama terhadap strategi dan perilaku pesaing.

Strategi di Bidang Produksi
Untuk mengandalkan suatu produk unggulan tertentu, pemilihan produk perlu dilakukan dengan sangat hati-hati dan dipertimbangkan secara matang. Faktor-faktor yang biasanya turut dipertimbangkan menyangkut :
a. manfaat produk
b. situasi persaingan yang dihadapi
c. ada tidaknya produk substitusi
d. pasaran yang akan menjadi target
e. kemudahan bagi konsumen memperoleh produk dimaksud.
Strategi fungsional di bidang produksi harus mampu memberikan arah dan tuntunan operasional dalam melakukan berbagai kegiatan di bidang produksi. Yang perlu terlihat secara jelas dalam strategi fungsional tersebut antara lain :
a. tahap-tahao dalam proses produksi
b. bentuk dan jenis teknologi yang akan digunakan
c. jumlah produk yang akan dihasilkan pada satu jurun waktu tertentu
d. biaya yang harus dikeluarkan untuk satuan produk dan untuk seluruh proses produksi, dan
e. mutu produk dan teknik pengawasannya.

Strategi Manajemen Operasional
Strategi di bidang manajemen operasional sangat penting dirumuskan dan ditetapkan secara tepat karena strategi tersebut harus mampu menuntun para manajer yang bersangkutan mengenai berbagai hal seperti :
a. sifat dasar dari sistem manajemen operasional dalam perusahaan
b. keseimbangan antara berbagai masukan dan keluaran
c. lokasi berlangsungnya kegiatan operasional
d. rancang bangun fasilitas kerja
e. perencaan dan penyusunan program operasional yang terjadi dari hari ke hari.

Strategi di Bidang Sumber Daya Manusia
Dalam strategi di bidang manajemen sumber daya manusia harus tergambar dengan jelas segala bentuk dan jenis langkah yang harus diambil pada tingkat manajemen operasional berdasarkan filsafat dan strategi dasar yang menyangkut manajemen sumber daya manusia serta telah ditetapkan pada tingkat manajemen yang lebih tinggi.
Penyelenggaraan seluruh kegiatan manajemen sumber daya manusia perlu didasarkan pada suatu sistem informasi sumber daya manusia yang handal. Masukan dalam menciptakan sistem informasi dimaksud berasal dari :
a. klasifikasi jabatan yang lengkap
b. analisis pekerjaan
c. deskripsi tugas
d. spesifikasi pekerjaan, dan
e. standar mutu hasil pekerjaan.


Perumusan dan Komunikasi Kebijaksanaan
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah keputusan yang berperan sebagai petunjuk dalam cara berpikir dan bertindak bagi para manajer dan bawahannya dalam rangka operasionalisasi strategi organisasi yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
Berbagai peranan kebijaksanaan dalam operasionalisasi strategi perusahaan antara lain ialah :
1. Kebijaksanaan menyangkut pengawasan tidak langsung oleh manajemen puncak terhadap berbagai kegiatan operasional dengan menetapkan tata cara pelaksanaan berbagai proses dan kegiatan dalam organisasi.
2. kebijaksanaan berperan dalam menentukan cara penanganan berbagai kegiatan yang sejenis. Dengan perkataan lain, kebijaksanaan yang tepat akan mempermudah koordinasi serta akan sangat mengurangi kemungkinan terjadinya friksi antara berbagai satuan kerja dalam organisasi.
3. Sebagai “peraturan permainan” kebijaksanaan akan sangat mempermudah pemecahan berbagai masalah yang dihadapi, terutama permasalahan yang timbul berulang kali karena berbagai pihak yang terlibat telah mempunyai pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
4. Kebijaksanaan yang tepat sangat membantu dalam melembagakan perilaku para anggota organisasi sedemikian rupa sehingga praktek yang saling bertentangan dapat dikurangi.
5. Kebijaksaan yang dirumuskan dengan tepat akan sangat mengurangi ketidakpastian dalam penyelesaian suatu permasalahan yang dalam kegiatan sehari-hari berulang kali yang pada gilirannya akan memperlancar upaya koordinasi dalam pelaksanaan tugas.
6. Pentingnya peranan kebijaksanaan yang dirumuskan dan ditetapkan secara tepat terlihat pula dalam upaya mengatasi kecenderungan yang mungkin terdapat dalam organisasi untuk menolak perubahan, baik pada tingkat individu maupun pada tingkat kelompok.
7. Kebijaksanaan yang jelas dan tepat akan memungkinkan para manajer operasional untuk memusatkan perhatian pada upaya penyelesaian berbagai permasalahan baru yang timbul dan tidak justru disibukkan oleh kegiatan mencari pemecahan pada masalah-masalah rutin dan repetitif yang cara pemecahannya telah ditunjukkan oleh pengalaman di masa lalu dalam menyelesaikan permasalahan sejenis.
8. Akhirnya, suatu kebijaksanaan yang tepat menyediakan suatu mekanisme kerja bagi para manajer operasional untuk mengelakkan terjadi perubahan dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional.

Selengkapnya...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com